Friday, June 04, 2004

...lahiriah yang terbatas

Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).
An-Nisaa :: 6

Terbaca ayat ini sewaktu melayari blog sendiri. Di ruangan AyatulQuran yang kusediakan di bawah tagboard. Terkesan...
Apa maksudnya "Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin..."(?)
Ermmm..ayat ini belum pernah aku kaji lagi.
Balik ni mesti cari asbabunnuzul dan tafsirnya!

Kalau ada masa, akan kukongsi bersama ilmu yang kuperoleh drp penelitian & kajian ayat di atas. Moga kita dapat mengambil iktibar drpnya.

Catatan oleh seseorang yang pernah menjadi anak yatim, dan telah 18 tahun masa itu berlalu...hingga, kini dia tidak digelar anak yatim lagi. Lantaran masa yang begitu pantas mengajar erti kedewasaan dan erti tanggungjawab.

Manusia itu kini bergelar seorang isteri dan bakal ibu. Doakan dia menjadi isteri yang solehah dan ibu kepada mujahid/mujahidah yang soleh/solehah.
Pengalaman bergelar anak yatim sedari usia kanak-kanak, mengajarnya erti kesempurnaan sebuah keluarga walau tanpa induknya yang utama. Yang penting, keberkesanan menerapkan nilai-nilai positif kepada individu dalam keluarga tersebut.
Terabai, disingkirkan, diutamakan, diberi penghormatan...semuanya pernah kurasai (pengalaman yang dikongsi bersama adik-adikku yang berdua itu)...membuat aku faham apa itu hidup yang berbudi dan yang berbadi.

Itulah manusia. Dalam kehidupan bersama masyarakat, kita seringkali terhimpit dengan...lahiriah yang terbatas.
(kerana ketidakcukupan dlm keluarga, maka capeknya kita...siapa yang sudi menjeluh?)

...lahiriah yang terbatas


~~~
HANY FF
15 Rabi'ul Akhir 1425 H
4 Jun 2004 M

No comments: